Rabu, 24 Juni 2015

THE PIRATE BAY _ AWAY FROM KEYBOARD (REVIEW)

TPB_AFK adalah film dokumenter yang sangat bagus banyak menjelaskan tentang hak cipta.
Dan disini banyak saya dapat bahwa The Pirate Bay melakukan pelanggaran terhadap hak cipta yang dituntut oleh Amerika(Hollywood). Tuntutan yang keluar dari pihak Hollywood yaitu pelanggaran hak cipta dan menuntut kerugian sebesar 13 juta USD. Tetapi dalam film ini sepertinya ada yang janggal atau berat sebelah dalam film ini kebanyakan mendukung penuh The Pirate Bay ketimbang sipenuntut, yang saya dapat dari film ini saya sebagai penonton seharusnya netral dalam meyikapinya.

Jika Saya Sebagai Pirate Bay:
Saya akan akan banyak melakukan sharing dan tracker yang benar dan tidak melakukan ilegal apa pun.

Jika Saya Sebagai Hollywood:
Saya akan terus menuntut Pirate Bay sampai habis, bahkan sapai tidak ada lagi yang tersisa karena mereka telah melakukan hal ilegal dengen menggunakan hak cipta dari orang lain.

Solusi:
Menurut saya terjadinya hal ini adalah karena uang kalau tidak karena uang pasti tak ada terjadi hal seperti ini,coba saja Pirate Bay lebih menghargai Hak Cipta mungkin tuntutan dari Amerika pun takan terjadi.

Kasus pada Syrian internet army

The Syrian Electronic Army (SEA), atau juga dikenal sebagai Syrian Electronic Soldiers, adalah kumpulan hacker komputer yang mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menggunakan serangan denial of service, perusakan, dan metode lainnya, terutama menargetkan kelompok oposisi politik dan situs barat, termasuk organisasi berita dan kelompok hak asasi manusia. Tentara Elektronik Suriah adalah publik pertama, tentara maya di dunia Arab untuk secara terbuka melancarkan serangan cyber pada lawan-lawannya, meskipun sifat yang tepat dari hubungan dengan pemerintah Suriah tidak jelas.
Serangan elektronik (peretasan) terhadap web site barat dapat menjadi salah satunya dan pembenaran untuk tindakan balasan ke pihak Suriah. Walau tidak dapat menjadi pembenaran untuk invasi militer, tapi hal ini dapat membuka front perang cyber secara besar-besaran, yang mungkin saja akan diakhiri oleh invasi militer.
Hanya saja, perlu diamati dengan cermat pernyataan para pejabat anggota NATO di media, bahwa mereka cenderung kompak. Berbeda dengan kondisi tahun 2003, dimana struktur komando NATO terpecah, karena Perancis dan Jerman menentang invasi ke Irak, hal itu tidak terjadi pada kasus Suriah.
Jika memang situasi semakin memanas, bukannya tidak mungkin NATO akan memutuskan invasi militer, seperti yang terjadi pada kasus Lybia. Di sisi lain, pihak Rusia dan China, sebagai anggota tetap dewan keamanan PBB, selalu secara tegas menolak setiap ide pihak barat untuk melakukan invasi militer.
Hanya saja, apakah veto Rusia dan China bisa mencegah invasi, hal itu adalah tanda tanya besar. Veto mereka terbukti tidak efektif dalam mencegah invasi Amerika Serikat dan Inggris ke Irak pada tahun 2003.
Satu hal yang perlu dicatat, bahwa jika memang akhirnya invasi terjadi, maka semua itu dimulai dengan perang cyber, yang sudah terjadi sejak tahun 2011.
Bagaimanapun, kita semua tidak pernah setuju akan terjadinya perang, karena sudah pasti akan jatuh korban rakyat/sipil yang tidak berdosa. Meletakkan senjata dan maju ke meja perundingan selalu adalah solusi yang terbaik bagi semua pihak
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Syrian_Electronic_Army